B. Arab

Pertanyaan

pengembangan agama dimasa nabi Musa a.s itu apa ya??

#tolongjawabya

1 Jawaban

  • PENDAHULUAN          

    Al Quran sebagai kalam Allah mengandung berbagai macam bentuk dan jenis pengetahuan. Al Quran menjelaskan bagaimana seorang hamba harus berperilaku kepadan khaliqnya. Al Quran juga menjelaskan hal-hal yang tekait dengan astronomis, seperti proses penciptaan alam dan ruang angkasa beserta isinya. Al Quran memamaparkan tentang ilmu-ilmu ghaib (sihir, mu’jizat, dan lain-lain) yang disertai sejarah bagaimana, misalnya sihir, berkembang pada masa Nabi dan Rasul. Dan masih banyak ilmu-ilmu lain yang terdapat di dalam al Quran yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.

    Sihir, sebagaimana disebutkan diatas, adalah salah satu kajian yang dijelaskan di dalam al Quran. Terdapat beberapa ayat yang berbicara tentang sihir diantaranya QS al Baqarah [2]: 102, Thaha [20]: 65-69, al A’raf [7]: 112, Yunus [10]: 77, al Maidah [5]: 110, Yunus [10]: 2 dan beberapa ayat lainnya. Walaupun al Quran tidak memberikan informasi tentang sihir secara komprehensif, akan tetapi al Quran telah memberikan dasar-dasar informasi melalui beberapa kisah pada masa Nabi-Nabi.

    Ada empat masa atau kisah sihir yang akan dibahas dalam tulisan ini terkait dengan perkembangan sihir. Pertama, masa Nabi Musa as; kedua, masa Nabi Sulaiman as; ketiga, masa Nabi Isa as; dan keempat, masa Nabi Muhammad SAW. Dari keempat masa ini, penulis bermaksud agar terlihat cirri-ciri atau karakteristik dari masing-masingnya. Apa dan bagaimana bentuk sihir pada masa Musa, Sulaiman, Isa, dan Muhammad. Dan bagaimana kemudian respon Nabi menghadapi tantangan sihir.

    Bagi penulis hal ini menjadi penting karena untuk melihat sejauh mana perkembangan sihir pada zaman dahulu. Membaca sejarah masa lalu berarti melihat masa depan. Disamping itu sebagaimana sudah disinggung diatas, bahwa penulisan ini dimasksudkan untuk dapat membedakan karakteristik sihir dari masing-masing masa. Sehingga pada akhirnya akan jelas bagaimana al Quran menjelaskan mukjizat-mukjizat para Nabi dalam mengahadapi fenomena-fenomena sihir pada zamannya.

    Terakhir, penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan untuk merevisi makalah ini. Dan ucapakan terimakasih pula kepada seluruh teman-teman jurusan Tafsir dan Hadis angkatan 2007 yang selalu menjadi partner penulis dalam berdiskusi dan mengasah kemampuan intelektual. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi pancingan untuk lebih mendalami tema ini.

    II. APA ITU SIHIR?

    Sihir bukanlah istilah baru di dalam agama Islam. Sihir sudah dikenal sejak zaman Nabi Sulaiman sebagaimana yang telah diabadikan dalam QS al Baqarah/2: 102. secara sederhana penulis dapat mengatakan bahwa sihir adalah perbuatan yang dilakukan untuk mencelakakan orang lain dengan menggunakan berbagai perantara dan menggunakan mantra serta ramuan.

    Ada beberapa pengertian sihir, diantaranya:[2]

    Pertama, sesuatu yang lembut dan samar-samar atau membelokkan pemahaman. Oleh karena itu, ketika kita mengatakan “saya telah menyihir seorang wanita”, itu berarti saya telah mengecoh dan memalingkannya. Dan setiap orang yang telah memalingkannya berarti ia telah menyihirnya. Hal ini sejalan dengan yang terdapat di dalam QS al Hijr/15: 15:

    (#þqä9$s)s9 $yJ¯RÎ) ôNt�Åj3ß™ $tRã�»|Áö/r& ö@t/ ß`øtwU ×Pöqs% tbrâ‘qßsó¡¨B ÇÊÎÈ

    Tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir (yang dipalingkan dari pengetahuan yang sebenarnya)”.

    Kedua, suatu perbuatan yang mengandung tipuan dan khayalan-khayalan belaka dan tidak nyata. Hal ini hampir mirip dengan yang banyak dilakukan oleh ahli sulap yang menipu penglihatan penontonnya dengan rahasia ketrampilan tangan-tangan merreka. Hal ini sebgaimana disebutkan dalam firman Allah QS al A’raf/7: 116:

    tA$s% (#qà)ø9r& ( !$£Jn=sù (#öqs)ø9r& (#ÿrã�ysy™ šúãüôãr& Ĩ$¨Z9$# öNèdqç7yd÷ŽtIó™$#ur râä!%y`ur @�ósÅ¡Î/ 5O‹Ïàtã ÇÊÊÏÈ

    Musa menjawab: “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena’jubkan).

    Ketiga, suatu perbuatan yang dilakukan dengan bantuan para syaitan dengan tujuan mendekati mereka. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam QS al Baqarah/2: 2:

    (#qãèt7¨?$#ur $tB (#qè=÷Gs? ßûüÏÜ»u‹¤±9$# 4’n?tã Å7ù=ãB z`»yJø‹n=ß™ ( $tBur t�xÿŸ2 ß`»yJø‹n=ß™ £`Å3»s9ur šúüÏÜ»u‹¤±9$# (#rã�xÿx. tbqßJÏk=yèム}¨$¨Y9$# t�ósÅb¡9$# !$tBur tAÌ“Ré& ’n?tã Èû÷üx6n=yJø9$# Ÿ@Î/$t6Î/ |Nrã�»yd šVrã�»tBur …

     

Pertanyaan Lainnya