Biologi

Pertanyaan

Asam laktat sebagai produk respirasi anaerob, menyebabkan rasa lelah dan pegal pada otot, fapat hilang/kembali normal melalui proses.......di hati

(A) glikolisis
(B) daur krebs
(C) glukoneogenesis
(D) B- oksidasi
(E) glikogenesis

1 Jawaban

  • Kelas: VII

    Mata Pelajaran: Biologi

    Materi: Metabolisme Sel       

    Kata Kunci: Glukosa, Glukoneogenesis, Glikolisis

     

    Jawaban pendek:

     

    Asam laktat sebagai produk respirasi anaerob, menyebabkan rasa lelah dan pegal pada otot, dapat hilang/kembali normal melalui proses.......di hati

     

    (C) glukoneogenesis

     

    Jawaban panjang:

     

    Energi yang dihasilkan untuk aktivitas otot berasal dari glukosa, dan dihasilkan melalui proses yang disebut “glikolisis”, dimana glukosa dipecah atau dimetabolisme menjadi zat yang disebut piruvat. Bila tubuh memiliki banyak oksigen, piruvat akan diolah lebih lanjut melalui respirasi aerobik (dengan oksigen) untuk dipecah lagi untuk mendapatkan lebih banyak energi. 

     

    Tapi ketika oksigen terbatas,misalnya saat kita beraktivitas berat atau berolahraga, terjadilah respirasi anaerob (tanpa oksigen) di tubuh. Respirasi anaerob ini akan mengubah piruvat menjadi asam laktat. Kemudian, asam laktat dapat terakumulasi ke tingkat tinggi, yang menyebabkan perasaan lelah atau capek.

     

    Pada saat kita beristirahat, rasa lelah ini perlahan akan hilang. Hal ini karena asam laktat yang dihasilkan akan dihilangkan secara bertahap, melalui proses “glukoneogenesis”, atau pembentukan ulang glukosa, di hati (liver).

     

    Glukoneogenesis ini adalah kebalikan dari glikolisis. Pada glukoneogenesis, asam laktat dirubah menjadi piruvat, kemudian dari piruvat dirubah balik menjadi glukosa.

     

    Jadi proses siklus asam laktat ini dapat dituliskan sebagai:

     

    Glikolisis

    Glukosa -> piruvat -> asam laktat

     

    Glikoneogenesis:

    Asam laktat -> piruvat -> glukosa

     

    Siklus ini disebut dengan Siklus Cori, karena ditemukan oleh Calr Cori dan Gerty Cori, yang mendapatkan Hadiah Nobel bidang Kedokteran pada tahun 1947 atas penemuannya ini.

     

     

     

Pertanyaan Lainnya