Biologi

Pertanyaan

lumut yang biasa terlihat sehari-hari berada dalam fase?

1 Jawaban

  • Briophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies yang telah diidenfikasikan.

    1. Ciri-Ciri Briophyta

    Briophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
    Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.
    Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.
    Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).
    Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat.
    2. Reproduksi / Perkembangbiakan Briophyta

    Briophyta mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora.

    Dalam siklus hidupnya, fase gametofit lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya. Hal ini bertolak belakang dengan tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan spermatophyta) yang memiliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit.

    Briophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara bergantian (metagenesis). Reproduksi secara aseksual (sporofit) terjadi melalui pembentukan spora. Spora ini dihasilkan dari sporangium (kotak spora). Spora yang dihasilkan adalah spora haploid (n). Spora ini kemudian akan tumbuh menjadi protonema.

    Adapun reproduksi secara seksual (gametofit) pada Briophyta, yaitu dengan cara penyatuan gamet betina yang dihasilkan arkegonia berupa sel telur dan gamet jantan yang dihasilkan oleh antheridia berupa sperma. Sperma bergerak menuju sel telur di arkegonia dengan perantara air. Pertemuan sel telur dan sperma menyebabkan terjadinya fertiliasi yang menghasilkan zigot. Zigot membelah secara mitosis membentuk sporogonium. sporogonium terus berkembang menjadi sporofit yang diploid (2n).

Pertanyaan Lainnya