PPKn

Pertanyaan

Aspek informasi
1.sultan ageng tirtayasa
2. Sultan Hasanudin
3. Tuanku imam bonjol
4.Pangeran diponegoro
5.kapitan pattimura


Uraiannya:

1 Jawaban

  • Kelas: XII

    Mata Pelajaran: Sejarah

    Materi: Masa Penjajahan Belanda

    Kata Kunci: Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Hasanuddin, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Patimura  

     

    Pembahasan:

     

    1. Sultan Ageng Tirtayasa

     

    Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan dari Kerajaan Banten yang memerintah pada tahun 1651-1683. Masa pemerintahannya dianggap sebagai masa keemasan Kerajaan Banten. Pada masa ini, Banten menjadi pusat perdagangan yang berniaga dengan pedagang dari Inggris, Denmark, China, India dan negara lainya. Wilayah Banten juga meluas hingga Cirebon dan Kalimantan.

     

    Pada masa ini terjadi perebutan kekuasaan di Nusantara antara Banten melawan Belanda (kongsi dagang VOC), karena keinginan Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah.

     

    Namun saat hendak menyerang VOC di Batavia, Sultan Agung diserang oleh anaknya sendiri, yaitu Sultan Haji. Sultan Ageng akhirnya ditawan dan diasingkan pada tahun 1683 ke Batavia, dimana dia meninggal pada tahun 1685.

     

    2. Sultan Hasanuddin

     

    Sultan Hasanuddin adalah pemimpin kerajaan Gowa, di Makassar, Sulawesi Tenggara,  dari tahun 1653 hingga 1669.

     

    Pada masa ini, Makassar menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur, dan karena itu Belanda ingin mengusai pelabuhan ini untuk memonopoli rempah-rempah.

     

    Belanda akhirnya melakukan politik devide et impera (adu domba), sehingga berhasil mengalahkan Makassar dengan dibantu Arung Palakka.

     

    Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangai perjanjian Bongaya, yang ditandatangani pada 1667. Hasil perjanjian ini adalah perdagangan bangsa Eropa selain Belanda dilarang di Makassar.  Sultan Hasanuddin pun mengundurkan diri sebagai Raja Gowa dan meninggal pada tahun 1670.

     

    3. Imam Bonjol

     

    Imam Bonjol (lahir 1772 – meninggal 1864) adalah peminpin kaum Padri di Sumatera Barat. Imam Bonjol memimpin kamu Padri yang sedang berlawanan dengan kaum Adat, hingga akhirnya kaum Adat meminta bantuan Belanda dan menyebabkan Perang padri pada tahun 1820.

     

    Awalnya Belanda tidak bisa mengalahkan kaum Padri, karena sebagian besar tentara Belanda sedang bertempur di Jawa melawan Pangeran Diponegoro. Sehingga, Belanda pada tahun 1825 mengadakan perjanjian damai dengan kaum Padri. Namun setelah Diponegoro ditawan, Belanda kembali menyerang kaum Padri.

     

    Belanda akhirnya berhasil menawan Imam Bonjol, dan mengasingkannya hingga dia meninggal di Manado pada tahun 1864.

     

    4. Pangeran Diponegoro

     

    Pangeran Diponegoro adalah tokoh yang melawan penjajah Belanda dan kesultanan Yogyakarta yang dianggap sebagai boneka Belanda. Perang Diponegoro ini dimulai tahun 1825, ketika Pangeran Diponegoro melancarkan serangan terhadap kesultanan Yogyakarta dan Belanda. Saat itu Jawa dikuasai Belanda dan ditindas oleh kebijakan Belanda yang sangat merugikan rakyat maupun para bangsawan.

     

    Perang berlangsung sengit karena Diponegoro didukung banyak rakyat, namun Diponegoro tidak bisa mengalahkan Belanda karena tidak bisa menaklukan kota Yogyakarta dan juga tidak bisa mengalahkan Belanda yang menggunakan sistem benteng yang membatasi gerakan Diponegoro.

     

    Perang ini berakhir tahun 1830 setelah Belanda menipu Pangeran Diponegoro dengan ajakan berunding namun malah ditawan dan dibuang ke Sulawesi.

     

    5. Kapiten Patimura

     

    Thomas Mattulessy, dikenal sebagai Kapitan Pattimura, adalah pemimpin perjuangan rakyat Maluku melawan Belanda. Pattimura melawan Belanda setelah Belanda menguasai kembali Maluku dari Inggris pada tahun 1816, seusai perang Napoleon.

     

    Perlawanan Pattimura ini karena kebijakan Belanda yang merugikan rakyat Maluku, terutama bila dibandingkan kebijakan Inggris. Rakyat Maluku hidup menderita akibat penindasan Belanda. Rakyat dipaksa kerja rodi. Kekayaan Maluku dikuras Belanda.

     

    Pattimura Pattimura menyerang Benteng Duurstede dan menguasai benteng ini pada 16 Mei 1817. Namun kemudian dia tertangkap oleh Belanda dan dihukum mati.

     

Pertanyaan Lainnya