Sejarah

Pertanyaan

di balik jatuhnya konstantinopel

1 Jawaban

  • Kota Konstantinopel pada masa-masa akhir Kekaisaran Bizantium, walaupun masih merupakan sebuah kota yang besar, tetapi tidak sekuat dan se-mahsyur dulu, terutama karena dampak dari penyerangan dan pendudukan tentara Perang Salib yang membabi buta terhadap kota Konstantinopel sesudah gagal merebut Yerusalem dari tangan tentara Muslim (gak ngomong SARA lho yaa, mohon maaf kalau tidak sengaja menyinggung). Ditambah lagi, Kekaisaran Bizantium yang masih mencoba menata kembali politik dan militernya sesudah berhasil merebut Konstantinopel kembali dari tangan tentara Perang Salib juga dihadapkan pada ancaman Kesultanan Utsmaniyah yang semakin hari semakin besar dan ganas. Pada abad ke-14, Kekaisaran Bizantium mengalami kemunduran besar akibat Wabah Hitam yang membunuh hampir setengah dari populasi Konstantinopel. Dengan tentara yang kuat dan mengambil keuntungan dari kemunduran Bizantium, Sultan Mehmed Si Penakluk, pemimpin Kesultanan Utsmaniyah dengan cepat mencaplok sisa-sisa wilayah Bizantium, hingga akhirnya Kekaisaran Bizantium hanya terdiri dari kota Konstantinopel dan sekitarnya saja. Konstantinopel sendiri pun akhirnya jatuh sesudah pengepungan yang berkepanjangan. Pada tanggal 29 Mei 1453, Konstantinopel mengalami serangan besar-besaran dari pasukan Turki Utsmaniyah, dan akhirnya menyerah, menandai hancurnya sisa-sisa terakhir dari Kekaisaran Bizantium (dan Romawi). Sultan Mehmed kemudian memasuki Konstantinopel dan menjadikannya sebagai ibukota kekaisarannya yang baru, yang berjaya hingga dibubarkan pada tahun 1922, empat tahun sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia I.

Pertanyaan Lainnya