Buatlah Cerpen, Puisi, dan Pantun dengan TEMA yg sama ! Tolong ya gan
Pertanyaan
Tolong ya gan
1 Jawaban
-
1. Jawaban rdiahpalupi
Cerpen:
Pahlawan BangsaPada suatu hari yang cerah, Echa yang sedang nonton TV sambil makan cemilan yang dibeli Mama dari Singapura. Ia menonton kartun kesukaannya. Walaupun sudah umur 15 tahun, ia masih suka nonton kartun. Ia menonton kartun Spongebob. Saat acara tersebut iklan dan iklan tersebut berlangsung sangat-sangat lama, ia mengganti acara tersebut.Ia melihat di RCTI ada acara gossip seputar selebriti. “Huh!” Echa mengendus kesal. Ia memang tidak menyukai gossip. Tetapi, saat di Trans7, ia melihat berita seputar pahlawan-pahlawan bangsa yang telah dilupakan dan ditinggalkan.“Sekarang, banyak pahlawan-pahlawan bangsa ditinggalkan. Padahal, mereka telah berjuang keras memerdekakan Indonesia, agar menjadi Negara yang merdeka. Tapi apa? Sekarang mereka ditinggalkan, dilupakan dan tak diperhatikan opleh Negara ini.” Ujar penyiar acara tersebut.“Wah, kasihan ya! Banyak pahlawan yang dilupakan. Aku mau melakukan sesuatu untuk mereka. Kasian deh!” ujar Echa sambil tetap mengunyah cemilannya yang enak itu.“Ada apa nih?” Tanya Mama yang datang-datang.“Ini nih, Ma. Banyak pahlawan yang ditinggalkan. Kasihan mereka.”“Dari dulu saja mereka dibegitukan. Tapi kamunya saja yang nggak mau melihat betapa sedihnya mereka. Selalu saja nonton kartun! Kamu mau membantu mereka?” Tanya Mama sambil tersenyum bijaksana.“Ia.”Akhirnya, keesokan harinya mereka pergi ke tempat tinggal salah satu pahlawan bangsa yang hidupnya dilupakan. Mereka pun meniolong pahlawean itu. Pahlawan itu berterima kasih.“Tidak, kami yang berterima kasih, Pak!” ujar Echa dan Mama bersamaan.
Pantun: Terkurung sepi didalam bui Dengan menyandang status tawanan Jasa pahlawan tak terhargai Nyawa dan harta rela dikorbankan
Puisi: Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negri...
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa...
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat...
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan